EVALUASI KEMBALI UAN 2014, TAHUN 2015 UAN LEBIH BAIK
15.50
Add Comment
Budilaksonoputra…..Prof Dr Nicolaus Driyarkara SJ Tokoh pendidikan era kemerdekaan berusaha memadukan antara humanisme dan akademik. Dia berharap melalui proses pendidikan sehai-hari, peserta didik semakin mampu mengembangkan talenta dan kecerdasan berlandaskan nilai kebenaran dan humanisme untuk pengabdian di tengah masyarakat.
Konsep pendidikan ini juga menekankan ”memanusiakan manusia muda”. Artinya, setiap orang muda yang menjalani pendidikan akan dibentuk menjadi seorang manusia baru. Dia akan memiliki nilai guna tidak hanya untuk dirinya tapi juga bagi sesama. Manusia muda yang menempuh pendidikan sudah selayaknya mendapatkan peerlakuan yang ”manusiawi” dari seluruh elemen yang terlibat langsung dengan dunia pendidikan. Elemen-elemen itu adalah guru, sistem pendidikan dan kebijakan Pemerintah mengenai pendidikan di Indonesia.
Konsep ”memanusiakan manusia muda” sayangnya sudah tak lagi dalam koridor yang sebenarnya. Kebijakan ujian nasional (UN) yang diterapkan di Indonesia memang diperlukan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia (SDM) para pelajar dengan standar yang telah ditetapkan secara nasional. Tujuannya, menciptakan lulusan yang berkualitas dan bisa disejajarkan dengan negara-negara lain.
Namun pelaksanaan UN tampaknya jauh dari kata berhasil. Bukan hanya para siswa yang gagal, pemerintah sebagai penyelenggara juga gagal. Sering bergantinya aturan dan kebijakan mengenai ujian nasional menjadi salah satu bukti kegagalan. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan seperti batasan nilai kelulusan, tolok ukur kelulusan, banyaknya paket soal membuat siswa berada dalam ketidakpastian.
Hal itu tentu saja justru menjatuhkan mental para siswa yang akan mengikuti UN. Dengan kondisi psikologi yang demikian, UN hanya menjadi beban. Yang lebih parah adalah seringnya terjadi kebocoran soal-soal ujian. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah dokumen-dokumennya hanya diketahui dan bisa diakses oleh orang-rang yang duduk di dinas terkait.
Bocornya soal menggagalkan pula gagasan ”memanusiakan manusia muda” melalui sebuah sistem pendidikan. Bocoran-bocoran menjadikan siswa mengambil jalan pintas. Ya, mereka akan berusaha mendapatkan bocoran tersebut, apa pun caranya. Karena itu, sudah saatnya pemerintah berbenah diri dalam kaitannya dengan kebijakan UN demi mewujudkan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan berarti ujian nasional harus dihapuskan dari sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia tapi perlu dirancang untuk tujuan memanusiakan manusia. UN harus berpihak kepada pelajar, bukan sekadar sebagai sarana memenuhi ambisi pemerintah.
( Sumber Artikel dari suaramerdeka.com )
0 Response to "EVALUASI KEMBALI UAN 2014, TAHUN 2015 UAN LEBIH BAIK"
Posting Komentar