Panduan Menanam Pohon Mangga
19.55
Add Comment
Buah mangga sudah tidak asing lagi bagi kita dan banyak yang menyukainya. Salah satu jenis mangga yang cukup terkenal di masyarakat adalah manalagi. Disebut “manalagi” karena orang yang sekali makan akan mencari lagi. Mungkin karena lezatnya, sehingga sehabis makan akan menanyakan lagi, mana mangga seperti ini yang lain lagi?
1. Mengenal Mangga ManalagiMangga manalagi adalah salah satu varietas mangga dari jenis Mangifera indica, keluargaAnacardiaceae (mangga-manggaan). Ada 2 macam manalagi dikenal orang, yaitu manalagi besar (manalagi situbondo) dan manalagi kecil (manalagi kraksaan). Apa keistimewaan mangga manalagi, dibanding dengan mangga lainnya? Si manalagi ini merupakan salah satu mangga yang mendapat predikat “Buah Unggul” di Indonesia. Salah satu keunggulannya ialah rasanya yang betul-betul lezat dan aromanya yang nyaman.
Sosok tanaman tidak begitu besar, tingginya kurang lebih 8 m. Tajuknya bulat bergaris tengah kurang lebih 12 m. Jumlah daun sedang, berbentuk lonjong, berujung runcing, pangkalnya lebar, permukaannya sedikit berombak. Panjang daun kurang lebih 25 cm dan lebarnya 7,5 cm. Pucuk daun (pupus) berwarna kuning muda, ini berbeda dengan jenis lainnya yang umumnya berwarna hijau hingga ungu-merah. Tanaman menghasilkan bunga majemuk berbentuk seperti kerucut, berwarna kuning dengan tangkai bunga berwarna hijau muda kemerahan.
Buah mangga manalagi yang terkenal lezat ini bila tua berwarna hijau tua kelabu dan kulit buah bertutup lapisan lilin. Bila telah matang, pangkal buah berwarna kuning, sedangkan ujungnya masih tetap hijau. Kulit buah tebal, berbintik-bintik keputihan dan apabila matang akan menjadi cokelat di tengahnya.
Daging buah manalagi tebal, seratnya amat halus sehingga dapat dikatakan hampir tidak berserat. Warna daging buah kuning dan kandungan airnya tidak banyak. Rasanya yang manis dan aromanya yang harum, membuah buah mangga ini terasa lezat dan segar. Bahkan buah yang belum matang pun (tetapi sudah tua) banyak diminati. Rasanya enak dan manis. Peloknya tidak terlalu besar dan berserat pendek.
Rasanya sayang kalau memiliki pekarangan namun dibiarkan begitu saja. Rumah terasa gersang dan tidak nyaman. Untuk membuat suasana nyaman, umumnya pekarangan ditanami berbagai tanaman hias. Namun tidak ada salahnya bila pekarangan dimanfaatkan untuk menanam tanaman buah. Tanaman mangga agaknya cukup layak untuk ditanam sebagai tanaman pekarangan. Tanaman yang memiliki tajuk rindang ini akan menciptakan rasa nyaman dan keindahan, sekaligus sebagai tanaman peneduh (bila bertajuk tinggi). Dan yang lebih penting lagi, dengan menanam mangga di pekarangan akan tersedia sumber gizi bagi keluarga, buahnya dapat dinikmati. Selain itu dengan pemeliharaan yang baik, hasilnya dapat menambah pendapatan keluarga.
Hanya dengan lahan pekarangan seluas 4 x 4 m kita dapat menanam mangga manalagi. Namun sudah tentu tidak semua pekarangan dapat ditanami tanaman mangga. Harus dilihat dahulu di daerah mana letak pekarangan itu, karena tanaman mangga mempunyai persyaratan tumbuh sendiri.
3. Tempat yang CocokManalagi termasuk jenis mangga yang menyenangi daerah kering dengan 2-4 bulan basah dan 8-10 bulan kering. Wilayah Indonesia yang cocok untuk mangga manalagi adalah seluruh daerah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Bagaimana kalau mangga daerah kering ini ditanam di daerah basah? Bisa saja, tetapi risikonya tanaman akan gampang diserang hama dan penyakit. Banyaknya hujan juga akan mengakibatkan bunga rontok dan gagal menjadi buah. Untuk itu perlu penanganan ekstra agar tanaman memberi hasil seperti yang diharapkan.
Pada umumnya mangga kurang cocok ditanam di ketinggian di atas 500 meter dpl. Bagaimana kalau ditanam di daerah yang lebih tinggi dari 500 meter? Di daerah tropis mangga tetap dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m dpl, namun produksi dan kualitasnya kurang baik. Ketinggian tempat juga akan mempengaruhi waktu berbunga. Semakin tinggi tempatnya, waktu berbunganya juga lebih lama.
Pada dasarnya mangga dapat ditanam pada berbagai tipe tanah, mulai dari tanah ringan (tanah lempung berpasir) sampai tanah berat (tanah lempung atau tanah liat). Namun untuk hasil yang baik, tanaman mangga butuh struktur tanah yang remah, gembur dan agak sarang. Lokasi tanam diusahakan tidak mudah tergenang. Struktur tanah yang padat kurang baik untuk tanaman mangga. Keasaman tanah yang dikehendaki antara 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam, sebaiknya diberi kapur dolomit supaya pH-nya naik.
Tanaman mangga tidak menyenangi naungan. Mangga yang ditanam di pekarangan harus mendapat sinar matahari sepanjang hari, tanaman tidak boleh ternaungi pohon lain atau apa saja.
4. Memilih Bibit Mangga Manalagi. Bagikan Tulisan ini:
4. Memilih Bibit Mangga Manalagi
Banyak yang tidak tahu, seperti apakah bibit mangga yang baik itu, bahkan ada yang menanam asal tanam saja. Bibit yang tampak sehat dan subur belum menjamin tanaman akan tumbuh baik nantinya. Bisa terjadi setelah ditanam bibit itu akan menjadi pohon yang bercabangannya sedikit dan tajuknya kurang menarik. Lalu bagaimana bibit yang baik itu?
Terlebih dahulu tidak ada salahnya bila kita mengetahui asal bibit mangga. Bibit mangga dapat diperoleh dari biji, cangkok, okulasi atau sambungan. Masing-masing bibit punya kekurangan dan kelebihan. Menanam mangga dari biji adalah cara yang paling mudah dan murah, namun hal ini tidak dianjurkan. Meskipun bibit dari biji akan menghasilkan pohon mangga yang kuat dan berumur panjang, namun tanaman seperti ini tidak menjamin sifat yang sama dengan tanaman induknya. Selain itu tanaman baru akan berbuah setelah berumur 7-10 tahun.
Bibit juga dapat diperoleh dengan cara mencangkok. Bibit ini akan menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya, namun pencakokan dapat merusak tanaman induknya. Sedangkan bibit dari okulasi dan sambungan dapat menghasilkan pohon mangga yang berperakaran kuat dan punya sifat yang sama dengan induknya. Bibit sambungan ada dua macam yaitu sambungan biasa (batang bawah berumur 9-12 bulan) dan sambungan dini (mini grafting, batang bawah berumur 2-3 bulan). Sambungan dini memiliki banyak keunggulan dibanding sambungan biasa. Keuntungannya, sambungan dini pertumbuhannya lebih cepat dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Bibit sambungan dini akan menghasilkan batang yang kokoh dan tanaman lebih cepat berbuah (umur 3-4 tahun). Bibit dari hasil okulasi juga dapat menghasilkan tanaman yang kokoh tetapi agak lambat berbuah (biasanya baru berbuah pada umur 4-5 tahun). Selain itu bibit yang diperoleh dengan cara sambungan memberikan presentase bibit jadi yang lebih besar dibanding okulasi.
Sekarang ini dapat kita jumpai berbagai bibit mangga yang dijual di kios-kios pertanian. Bila membeli bibit mangga jangan mudah terkecoh dengan penampilannya yang tampak subur. Selain sosok tanaman subur, sehat dan pertumbuhannya baik, bibit juga harus sudah bercabang, paling tidak bercabang dua. Percabangan tumbuhnya sekitar 50-70 cm dari tanah pembibitan. Bibit yang sudah bercabang nantinya akan dapat membentuk tajuk pohon yang baik. Dengan kecermatan pada waktu memilih bibit, kita akan mendapatkan tanaman yang benar-benar bagus pertumbuhannya, dan tidak memerlukan pemangkasan awal untuk membentuk tajuk, kecuali pemangkasan lanjutan.
5. Menanam BibitPekarangan yang akan ditanami mangga minimal harus berukuran 5 x 5 m, 5 x 4 m, atau 4 x 4 m, karena tanaman ini tergolong bertajuk lebar. Persiapan awal adalah membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 cm sedalam 100 cm. Galian tanah bagian atas (kedalaman 0-30 cm) dipisahkan dengan galian tana bagian bawah (kedalaman 30 cm lebih). Selanjutnya lubang yang telah digali dibiarkan 1-3 minggu, agar cukup mendapat udara segar dan sinar matahari, hingga senyawa-senyawa kimia atau jasad renik yang merugikan tidak akan mengganggu tanaman nantinya.
Setelah 1-3 minggu, tanah bagian atas diberi pupuk kandang yang sudah matang kira-kira dua kaleng minyak tanah (kaleng ukuran 20 liter). Tanah dan pupuk dicampur rata. Pupuk kadnang akan membuat tanah lebih gembur dan dapat mengikat zat hara hingga tidak hanyut terbawa air siraman, serta mudah meneruskan air kelebihan ke bawah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, campuran tanah dan pupuk kandang tadi diberi NPK (15-15-15) sebanyak 250 gram. Setelah diaduk, campuran dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam. Lubang tanam yang telah diuruk dengan campuran tanah, pupuk kandang dan NPK kembali dibiarkan selama seminggu supaya susut dan menjadi mantap. Pemberian pupuk NPK juga dapat dilakukan pada saat tanam, dengan cara dibenamkan di sekitar batangnya.
Lubang tanam yang sudah disiapkan sekarang siap ditanami. Kapan sebaiknya menanam bibit mangga? Penanaman mangga di pekarangan, yang banyak mendapat sinar matahari, umumnya dilakukan di musim hujan pada waktu pagi hari. Penanaman pada pagi hari dimaksudkan agar tanaman muda yang akarnya belum tumbuh sempurna tidak mengalami “stress” karena sengatan sinar matahari di siang hari. Bila terpaksa menanam mangga pada musim kemarau, sebaiknya dilakukan sore hari dan disiram dengan rutin.
Bagaimana menanam bibitnya? Lubang tanam yang telah diuruk dengan tanah olah, digali lagi bagian tengahnya hingga membentuk lubang galian sebesar kantung plastik tempat bibit yang akan ditanam. Di tepi lubang ini kita tancapkan ajir (dari bambu atau kayu), yang akan berfungsi sebagai penguat tanaman muda agar tidak mudah goyah. Kantung plastik pembungkus bibit terlebih dahulu dibuang, digunting dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Setelah plastiknya dibuang, bibit beserta tanahnya dimasukkan ke lubang tanam dengan posisi tegak. Setelah itu diuruk dan tanahnya dipadatkan dengan injakan kaki. Kemudian tanaman diikat dengan tali rafia pada ajir yang sudah dipasang sebelumnya, lalu disiram secukupnya.
Agar tanaman tumbuh sempurna, perlu juga diperhatikan jenis bibitnya. Khususnya bibit okulasi, sebaiknya “mata okulasi”-nya diarahkan ke timur (menghadap arah matahari terbit). Tujuannya agar tunas okulasi dapat berfotosintesis dengan baik. Selain itu bibit okulasi perlu juga diberi naungan, karena tunas yang tumbuh dari mata okulasi sangat peka terhadap sinar matahari terik. Bibit sambungan tidak perlu perlakuan demikian sebab bibit ini lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
6. Perawatan Tanaman MudaTanaman mangga butuh perawatan meliputi pemupukan, penyiraman, pemangkasan, dan pemberantasan hama-penyakit sejak bibit ditanam. Pupuk yang diperlukan NPK (15-15-15) sebanyak 300-500 gram per pohon, diberikan pada awal musim hujan dan sebagian pada awal musim kemarau. Cara pemberiannya dibenamkan pada 4 (empat) lubang yang mengelilingi pohon. Lubang untuk pupuk cukup sebesar cangkulan letaknya di bawah ujung tajuk pohon. Setelah diberi NPK, menyusul dimasukkan pupuk kandang dalam lubang tadi sekaligus untuk penutup. Pupuk kandang yang diberikan untuk tanaman muda sebanyak 2-2,5 kaleng minyak tanah (isi 20 liter), dan waktu pemberiannya sama dengan pada saat pemberian dengan NPK. Pupuk juga dapat diberikan dengan membuat parit kecil mengelilingi batang (proyeksi tajuk). Seperti cara sebelumnya, pupuk NPK dulu baru pupuk kandang di atasnya. Sebagai tambahan dapat juga diberi pupuk daun Gandasil dan zat perangsang tanaman dengan dosis sesuai yang tertera di masing-masing labelnya.
Bila musim kemarau cukup panjang, kita dapat memberikan penutup tanah (mulsa) di bawah tanaman. Mulsa yang digunakan antara lain jerami kering atau kompos. Jerami kering disusun di sekitar pohon, tepat di bawah tajuk. Bila menggunakan kompos, tanah seluas lingkaran tajuk dicangkul, kemudian kompos ditabur rata. Selanjutnya tanah bekas cangkulan ditutupkan lagi ke atasnya. Pemberian mulsa tidak perlu dilakukan bila di bawah pohon mangga tumbuh rerumputan. Rerumputan tersebut secara tidak langsung sudah mengurangi penguapan air dari tanah.
Pada musim kemarau, meskipun pemberian mulsa dilakukan, penyiraman tidak boleh diabaikan. Penyiraman cukup dilakukan sehari sekali atau paling tidak tiga hari sekali. Setiap kali melakukan pemupukan sebaiknya tanaman disiram secukupnya.
7. Pemangkasan Untuk Membentuk Tajuk. Bagikan Tulisan ini:
7. Pemangkasan Untuk Membentuk TajukTajuk pohon mangga jangan dibiarkan kelewat rimbun dan lebar, karena keadaan ini dapat menimbulkan berbagai gangguan, misalnya datangnya penyakit, selain akan menyulitkan perawatan dan tidak sedap dipandang. Sebaliknya tanaman yang kelewat jangkung atau percabangannya tidak teratur, juga kurang baik. Untuk mendapatkan tanaman yang berpenampilan menarik perlu dilakukan pemangkasan awal atau pemangkasan pembentukan tajuk, sejak tanaman berumur 1-2 tahun.
Pemangkasan awal untuk membentuk percabangan tidak perlu dilakukan bila kita telah menanam bibit yang sudah bercabang dan sehat (lihat memilih bibit). Namun bila bibit yang ditanam belum bercabang, perlu dilakukan pemangkasan awal. Tanaman yang berumur 1-2 tahun dipangkas setinggi 50-60 cm diukur dari permukaan tanah. Beberapa waktu kemudian akan muncul tunas-tunas baru akibat pemangkasan ini. Tunas ini dipangkas lagi pada saat musim hujan tahun berikutnya. Tidak semua cabang baru perlu dipelihara, cukup 3 atau 4 cabang saja. Cabang yang layak dipelihara adalah yang sehat dan subur, letaknya tidak saling berdekatan, tumbuhnya teratur dan kedudukannya tersebar di sekeliling batang pokok. Biasanya cabang yang demikian nantinya bakal menjadi dahan yang kokoh.
Cabang yang tumbuh akibat pemangkasan awal, pada musim hujan berikutnya perlu dipangkas lagi untuk mendapatkan cabang baru. Perlu diingatkan bahwa sebelum melakukan pemangkasan sebaiknya tanaman dipupuk terlebih dahulu. Tunas-tunas cabang yang dipelihara syaratnya sama dengan pemangkasan awal, sebanyak 3 atau 4 cabang saja. Setelah pemangkasan ini, tanaman mangga tidak perlu dipangkas lagi. Semua cabang yang dipelihara itu akan tumbuh kuat dan teratur hingga membentuk tajuk seperti yang diinginkan.
8. PERAWATAN TANAMAN UNTUK PEMBUAHANTanaman mangga okulasi atau sambungan biasanya akan berbuah pada umur 3-5 tahun. Buah pada tahun-tahun pertama biasanya tidak banyak, untuk itu bila tanaman masih muda namun sudah berbunga, sebaiknya bunganya dibuang saja agar tanaman tidak menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Baru setelah tanaman cukup umur, bunga-bunga itu dibiarkan menjadi buah.
Adakalahnya pohon mangga yang sudah cukup dewasa dan perawatannya cukup baik, lambat berbunga. Kalau penyebab kelambatan itu bukan hama atau penyakit, kita dapat menggunakan zat perangsang agar tanaman cepat berbunga. Untuk merangsang pembungaan mangga, dapat digunakan berbagai jenis hormon pembuahan yang dijual di pasar, misalnya zat pengatur tumbuh yang dikenal dengan merk dagang Ethrel. Ethrel dapat merangsang bunga mangga muncul secara serempak pada masa berbunga. Dosis penggunaan zat perangsang tumbuh itu dapat dilihat pada labelnya. Setelah bahan dilarutkan dalam air, disemprotkan pada tajuk tanaman secara merata. Cara lain dengan menyiramkan larutan pada tanah di bawah tajuk pohon.
Kapan boleh menggunakan zat perangsang tumbuh ini? Sebagai patokan kita dapat melakukannya saat pucuk (pupus) tanaman berhenti tumbuh dan daun-daun sudah berwarna hijau serta mengeras. Sedangkan umur tanaman paling tidak sudah 4 tahun. Pemberian zat perangsang dilakukan hanya dua kali dalam satu periode berbunga. Pertama saat pupus tanaman berhenti tumbuh, selanjutnya 2-3 minggu setelah pemberian pertama. Dengan menggunakan zat perangsang tumbuh, pohon mangga akan segera berbunga, bahkan bisa dua kali dalam setahun. Meskipun demikian pemupukan dan perawatan lainnya tidak boleh diabaikan.
Kalau tanaman mangga bunganya berlimpah, tetapi mudah rontok sehingga gagal menjadi buah ada beberapa penyebabnya. Pertama bila pemupukan sudah cukup baik, penyebabnya adalah karena terlalu banyak air, misalnya pada waktu musim hujan. Untuk mencegah bunga berguguran atau gagal menjadi buah, sebaiknya air tidak dibiarkan menggenang di sekitar pohon mangga. Drainase perlu diperbaiki agar air mengalir dengan lancar dan tidak menggenang. Pada musim hujan biasanya udara cukup lembap dan bila ditambah dengan adanya air genangan di bawah pohon akan cepat mengundang tumbuhnya cendawan pengganggu tanaman. Kerontokan bunga atau bakal buah kemungkinan disebabkan oleh cendawan pengganggu ini. Sebagai tindakan pencegahan, tanaman dapat disemprot dengan fungisida seperti Benlate, Antracol, Dithane atau fungisida lainnya.
Kerontokan bunga juga dapat terjadi kalau tanaman mengalami kekeringan. Untuk itu penyiraman perlu dilakukan, khususnya pada musim kemarau yang panasnya cukup terik. Akibatnya kekeringan, pertumbuhan tanaman terhambat, apabila tanaman sedang berbunga tentu saja akan mempengaruhi pembentukan buah.
Untuk berbunga, tanaman mangga memerlukan unsur hara fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah cukup. Bila unsur P kurang tersedia, pembungaan akan terhambat atau seandainya tanaman mampu berbunga, bunganya mudah rontok. Demikian juga bila tanaman kekurangan unsur K, tangkai bunga/buah akan lemah, akibatnya bunga/buah juga gampang rontok. Karena itu menjelang pembentukan bunga, pemupukan yang sesuai perlu dilakukan. Dosis pemupukan dapat disesuaikan menurut umur tanaman (lihat tabel) dan cara pemupukan seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
c. Aturan Pemupukan ManggaUmur Tanaman | Jenis Pupuk | Takaran | Waktu Pemberian |
0-1 tahun | NPK (15:15:15) | 250 g | Saat tanam, dibenamkan di sekitar batang. |
Pupuk kandang | 2-2,5 blek minyak tanah 20 literan | Saat menutup lubang tanam atau mengolah tanah lubang tanam. | |
1-5 tahun | NPK (15:15:15) | 300-500 g | Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
Pupuk kandang | 2-2,5 blek minyak tanah 20 literan | Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. | |
5 tahun dan lebih | NPK (15:15:15) | Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. | |
Pupuk kandang | 1,5-2,5 blek minyak tanah 20 literan | Sebagian pada awal musim hujan, sebagian pada awal musim kemarau. |
d. Pemangkasan Pemeliharaan
Berbeda dengan pemangkasan awal untuk membentuk tajuk, pemangkasan pemeliharaan dimaksudkan untuk kesehatan tanaman. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan setahun sekali ketika hujan mulai turun. Di samping untuk mengatur pertumbuhan cabang, pemangkasan ini juga berguna mengurangi kerimbunan pohon sehingga tanaman cukup mendapat sinar matahari. Dengan demikian tanaman dapat terhindar dari kelembapan dan sekaligus dari serangan cendawan sumber penyakit. Sering terjadi pohon yang semula enggan berbuah, setelah dipangkas mendadak mau berbuah.
Pemangkasan kali ini dilakukan terhadap cabang/dahan/ranting yang sakit, yang kering atau mati, yang patah atau terbelah, yang tumbuhnya tumpang tindih, cabang-cabang yang tumbuhnya tidak teratur, yang tumbuh maunya ke atas terus (cabang maling atau tunas air yang tumbuh di pangkal batang) atau tunas liar lainnya. Setiap kali melakukan pemangkasan sebulan sebelumnya tanaman harus sudah dipupuk.
e. Merawat Buah Agar Bagus HasilnyaSangat tidak menyenangkan melihat tanaman mangga menghasilkan buah yang jelek, tidak mulus, bercak-bercak, pecah-pecah atau membusuk sebagian. Penyebab kebusukan buah mungkin karena penyakit yang ditimbulkan oleh serangan bakteri atau cendawan. Kerusakan buah dapat pula karena serangan hama. Buah yang sudah terlanjur cacat tidak mungkin dapat dipulihkan kembali, untuk mencegah hal itu perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tanaman dapat disemprot dengan pestisida, bakterisida atau fungisida sejak buah masih pentil hingga sebulan sebelum pemetikan.
Selain itu bila buah terlalu banyak dalam satu tangkai perlu dijarangkan, agar lebih leluasa tumbuh dan akan didapatkan ukuran yang lebih besar. Dapat juga dilakukan pembungkusan buah untuk menghindari serangan hama.
f. Memanen BuahUntuk mendapatkan buah yang bagus, cara memanenpun perlu diperhatikan. Buah mangga umumnya dikonsumsi dalam bentuk buah masak dan segar, untuk itu sejak awal pemetikan perlu penanganan yang tepat. Buah mangga sebaiknya dipetik setelah mencapai kemasakan optimal.
Tanda-tanda buah manalagi yang tua adalah tangkai buah yang tidak jadi sudah kelihatan mengering, lentisel pecah dan berubah menjadi bintik-bintik jarang berwarna hijau keputihan, kemudian muncul titik-titik cokelat di tengahnya. Kulit buah halus tidak keriput. Bila dipukul dengan jari suaranya nyaring. Selain itu kita dapat menentukan kematangan dari umur buah, yaitu kira-kira 3-4 bulan dari pembungaan.
Setelah yakin buah sudah cukup tua untuk dipetik, pemetikan harus dilakukan dengan hati-hati dan satu per satu. Bila tanaman cukup rendah dan masih terjangkau, pemetikan buah dapat dilakukan dengan menggunakan gunting atau pisau tajam. Namun bila tanaman cukup tinggi, buah dipetik dengan menggunakan sosok atau gurung. Pada waktu memetik pilihlah buah yang benar-benar tua dan jangan terlalu banyak buah dalam sosok karena akan saling tumpang tindih dan dapat menyebabkan memar. Pemetikan sebaiknya juga menyertakan sedikit tangkainya.
Setelah dipanen kemungkinan buah mangga bisa membusuk di tempat penyimpanan, meskipun tidak luka atau memar. Untuk mengurangi kerugian akibat pembusukan dapat dilakukan pencegahan dengan mencuci bersih lalu merendamnya dalam air panas (kira-kira 53o C) selama 5-10 menit. Kemudian buah dikeringkan dan disimpan di ruangan dingin (7-10o C).
Untuk meningkatkan/mempertahankan produksi buah dan supaya tanaman tetap sehat, perawatan tetap harus dilakukan, setelah buah dipanen. Penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.
Untuk tanaman yang sudah berproduksi, pemangkasan pemeliharaan dilakukan setahun sekali yaitu setelah buah dipanen. Tujuan pemangkasan adalah menumbuhkan tunas-tunas baru untuk mengganti cabang/ranting yang tua atau sakit, atau mengganti bagian tanaman yang tidak sehat lainnya. Tangkai-tangkai buah sisa panen perlu juga dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Tanaman mangga yang telah cukup tua dan produksinya menurun perlu diremajakan. Tujuannya untuk meningkatkan produksi. Peremajaan dilakukan lewat pemangkasan berat, hampir seluruh bagian tanaman dipotong habis.
0 Response to "Panduan Menanam Pohon Mangga"
Posting Komentar