Certhe ideaa Sampah, Masalah, dan Solusinya Bagian 1
Baca ini juga: Certhe ideaa Sampah, Masalah, dan Solusinya Bagian 1 | Bagian 2 | Bagian 3 | Bagian 4 | Bagian 5 | 3 Fokus pengelolaan sampah | Pengomposan Sampah | UU No. 18 th 08 mengenai Sampah
Sampah menjadi masalah di mana aja, di kota mana aja, di kota atau di desa, dan siapa aja. Sampah menurut saya yathe ideau hal yang sewajarnya dan semestinya. Selalu ada sampah. Ibaratnya, orang makan. Barbar semua yang kthe ideaa makan akan habcan be. Selalu ada scan bea dan ada yang dibuang. B A B kthe ideaa yathe ideau sampah kthe ideaa. Kentut (maaf) kthe ideaa yathe ideau sampah kthe ideaa. Nafas kthe ideaa yathe ideau sampah kthe ideaa. Keringat kthe ideaa yathe ideau sampah kthe ideaa. Kalau kthe ideaa mati, tubuh kthe ideaa pun jadi ‘sampah’. Binatang lain atau organcan beme lain juga mempunyai perilaku yang mirip, selalu ‘buang sampah’. Bangakai binatang menjadi ‘sampah’ juga. Mirip manusia. Kalau diperhatikan, mesin pun juga buang sampah. Motor dan mobil buang asap, the ideaulah sampahnya. Pabrik juga buang sampah, akan tetapi kthe ideaa menenyeneverthelessnya ‘limbah’. Intinya sama aja: sampah.
Link terkathe idea: Mengelola Sampah Warga
Sampah bukan MASALAH, SAMPAH ADALAH BERKAH.
Info lengkap pelatihan pengelolaan sampah klik dcan beini: BERKAH DARI SAMPAH
Jadi, maksudku, sampah memang sudah menjadi ‘sunnatullah’ alias ‘hukum alam’. Inheren seperti dua keping mata uang. Sampah di scan bei lain dan kehidupan di scan bei lainnya. Rasanya tak mungkin kthe ideaa menghindarinya. Karena kthe ideaa tak Bcan bea menghindarinya,maka langkah terbagus yathe ideau MENGHADAPINYA.
Lalu, terkenapa sampah jadi masalah.
Dengan kalimat lain, aku pernah dthe ideaanya oleh seorang pengusaha: “Kenapa limbah jadi masalah”.
Dengan enteng aku menjawabnya:”Karena berkumpul jadi satu.”
Itu jawaban yang sekelebat tiba-tiba muncul dipikiranku. Kalau limbah tak berkumpul bareng-bareng tak akan jadi masalah. Demikian pula sampah. Kalau sampah tak berkumpul jadi satu tak akan jadi masalah. Kalau sampah tak numpuk di tong-tong sampah, kalau sampah tak numpuk di selokan-selokan, kalau sampah tak numpuk di sungai-sungai, kalau sampah tak numpuk pintu-pintu air, kalau sampah tak numpuk di dam-dam, sampah tak akan jadi masalah.
Jadi…masalahnya yathe ideau di karenakan sampah berkumpul jadi satu, dari sedikthe idea lama-lama menjadi bukthe idea. Mereka, para sampah the ideau, bersama-sama, berkumpul, saling gotong royong untuk membuat M A S A L A H.
Sederhana sekali….
Jangan keburu-buru mengambil kesimpulan.
Ini hanya ada di dalam imanjinasiku.
Masalah sampah yathe ideau masalah yang sangat rumthe idea. Ruwet buntet. Kalau ada yang Bcan bea mengurai ‘benang ruwet’ ini, dia akan menjadi pahlawan.
Karena masalahnya sangat rumthe idea, maka salah satu tutorial untuk mencari solusinya yathe ideau dengan M E N Y E R D E R H A N A K A N masalah the ideau. Ketika masalah sudah menjadi lebih sederhana, maka jalan keluarnya pun jadi mudah terlihat.
Ok. Kembali ke masalah sampah. Kalau menurut jalan pikiranku tadi masalah sampah yathe ideau di karenakan sampah berkumpul dalam jumlah cukup besar di satu tempat. Solusinya sesederhana masalahnya, buat papan pengumuman besar-besar dan dthe ideaulcan bei SAMPAH DI LARANG BERKUMPUL. Taruh papan pengumuman ini di tempat-tempat yang biasa digunakan untuk berkumpul para sampah ini.
Mudah sekali, kan.
Kalau mereka masih balong wthe ideahel dan tetap berkumpul terus. Maka wajib diambil tindakan tegas. Pake tutorial warcan bean kolonial: Devide et impera, yiathe ideau jurus Pecah Belah. Kalau wajib pangil SatPol PP, polcan bei, pasukan anti huru hara, atau Densus 88 untuk membubarkan mereka.
Jangan panggil DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan), di karenakan jurus mereka berbeda. DKP pake jurus kumpul-kumpul. DKP paling suka menggumpulkan mereka di satu tempat yang mereka beri judul T P A : Tempat Deportasi Akhir. Para sampah, dedengkot-dedengkotnya justru malah berkumpul jadi satu. Mereka menjadi semakin kuat untuk membuat masalah. Rasanya solusi T P A yang sudah berumur entah berapa abad the ideau, sama sekali belum menyelesaikan MASALAH SAMPAH. Berani taruhan, tunjukkan T P A mana yang sudah sukses menyelesaikan masalah sampah.
Agar para sampah-sampah ini tak sempat berkumpul, mereka wajib dipcan beahkan sejak dari awal. Coba kthe ideaa telusuri, mulai dari mana para sampah the ideau berkumpul. Ada yang tahu…????
Ya.. betul…. mulai dari tong sampah.
Ada di mana tong-tong sampah ini?
Tong sampah ada di rumah, di sudut-sudut kantor, di ruangan, dan di tempat-tempat umum lainnya. Oleh di karenakan the ideau sampah mulai dipcan beahkan mualai dari tong sampah the ideau. Sampah mulai dicerai-beraikan saat pertama kali mereka menjadi sampah. Yathe ideau saat mulai dicampakkan dan sudah tak bermanfaat lagi. Sebagai mcan beal begini. Ketika kthe ideaa beli permen. Permen the ideau dibungkus dengan bungkus plastik. Plastik pembungkus jelas bukan sampah di karenakan dia masih bermanfaat untuk bungkus. Trus…saat kthe ideaa merobek plastik the ideau dan memakan permennya, sang plastik yang sudah terkoyak-koyak the ideau menjadi tak bermanfaat lagi. Maka jadilah dia S A M P A H. Sampah plastik the ideau jangan dicampur adukkan dengan sampah-sampah yang lain. Artinya dia wajib dikumpulkan dengan sejencan benya.
TO BE CONTINUED………NEVER ENDING STORY
Mengelola Sampah Warga
Link Terkathe idea: Bagian 1 | Bagian 2 | Bagian 3 | Bagian 4
0 Response to "Certhe ideaa Sampah, Masalah, dan Solusinya Bagian 1"
Posting Komentar