Pembebasan Konstantinopel dan Akhlak Islam Yang Agung
825 tahun sudah berlalu sejak Rasulullah mengucapkan janji itu, "Konstantinopel pasti akan dibebaskan oleh kalian", begitu nubuwwah Rasulullah
Dan hari itu, Selasa 29 Mei 1453 menjadi saksi akan tepatnya janji Rasulullah, kota termegah di dunia itu dibebaskan Sultan Mehmed II Al-Fatih
Dengan kuda putihnya, ia menyusuri jalan-jalan berbatu kapur di kota Konstantinopel, menuju jantungnya kota, sebentuk gereja terbesar dunia
Al-Fatih memandangi Hagia Sophia dan seluruh kemegahan yang dimilikinya, kemudian turun dari kudanya seraya melepas surbannya
Ia bersujud ke arah baitullah, lalu mengambil tanah dengan genggaman tangannya, lalu menaburnya diatas kepalanya, simbol dia hanyalah tanah
Ia memasuki gereja yang di dalamnya terdapat ribuan anak-anak dan wanita, tua-renta yang tak turut dalam peperangan, wajah mereka gelisah
Teringat di benak mereka, di tahun-tahun itu, terjadi re-conquista di Andalusia, Muslim semua dibantai
Mereka takut dan khawatir Al-Fatih akan melakukan hal yang sama pada mereka, sebagai balas dendam pada pasukan salib, masuk akal bukan?
Tapi Sultan bertitah, "Keluarlah kalian dari gereja, siapa ingin tinggal di kota, lakukanlah", Begitu Sultan menjamin mereka dan apa yang mereka miliki
Sultan Al-Fatih hanya meminta Hagia Sophia dialihfungsi menjadi masjid, tanpa menyakiti penduduk dan manusia sedikitpun
Sebab kita Muslim, kita diajarkan bahwa menjaga satu nyawa manusia, sama saja seperti menjaga nyawa manusia semua
Sebab kita Muslim, bukan pembantau, dan kita diajarkan bahwa manusia mesti dihormati walau dia bukan Muslim, dihargai dan dijaga
Sebab aturan Islam itu indah, ksatria, lembut dan rasional.
Felix Siauw
0 Response to "Pembebasan Konstantinopel dan Akhlak Islam Yang Agung"
Posting Komentar