-->

Perbedaan Domba Merino dan Ekor Gemuk, Mana Lebih Unggul?

Ciri-ciri Fisik Domba Merino

Domba Merino dewasa, berat badan bisa mencapai 150 – 200 kg. MEREG adalah domba hasil silangan domba Merino asal Australia dengan domba lokal jenis domba Ekor Besar.Populasi dilakukan dengan cara kawin suntik, sehingga hasil kawin silang dapat mengadabtasi dengan iklim di Indonesia yeng ber iklim TropikaPenyilangan ini dilakukan untuk membantu agar proses kawin bisa lebih mudah, juga karena bentuk phisik domba Merino jauh lebih besar dari pada domba local yang ada di Indonesia.

Domba Silangan Merino adalah tergolong jenis domba Pedaging, selain menghasilkan daging juga bisa diambil bulunya 3 bulan dapat menghasilkan bulu seberat 4 Kg, ini membuka peluang usaha yang sangat menjanjikan.

Strai Merino spanyol yang mempunyai karakteristik lebih berdaging di bandingkan dengan Marino Amerika yang telah di impor sekitar tahun 1800, melahirkan bangsa Delaine Merino. Delain Merino memiliki ciri – ciri berwarna karakteristik putih, bangsa dari Delaine Merino ini bertanduk, suka berkelompok dan Delaine Merino betina dapat beranak sepanjang tahun. Bangsa ini sering di sebut Merino tipe C, karena tubuhnya berbulu tidak keriting.

Ciri-ciri Fisik Domba Sapodi (Domba Ekor Gemuk)


Ciri-ciri domba ekor gemuk ( kibas )
  • Memiliki bentuk yang sangat lah besar dari padajenis domba yang lainnya .
  • Memiliki bobot badan tinggi , Jantan 40 – 60 kg dan betina 25 – 50 kg.
  • Untuk tinggi badan berkisar antara 52-65 cm untuk jantan , Sedangkan untuk betina antara 47-60 cm.
  • Memiliki bulu yang tebal wol yang berwarna putih dengan tekstur yang kasar .
  • Memiliki ekor yang sangat lah besar , panjang dan lebar . Di bagian pangkal ekor terlihat besr karena di ekor tersebut tempat menimbunnya lemak , Sedangkan yang bagian ujung yang kecil lemak tersebut hanya untuk cadangan lemak saja di waktu musim paceklik.
  • Dadanya sangat serasi dan kuat dengan bentuk seperti perahu , sedangkan keempat kakinya berjalan dengan sangat lah lambat karena bobot badan yang terlalu berat .
  • Pada umumnya domba jantan tidak memiliki tanduk dan sebagian ada yang memiliki tanduk tetapi kecil dan bisa besar , sedangkan betina sama sekali tidak lah memiliki tanduk .
Ternak ini lebih tepat dibudidayakan sebagai ternak penghasil daging (tipe potong) dari pada tipe wool, dengan pemeliharaan intensif dapat diperoleh pertambahan berat badan antara 51-55 gram/hari. Domba Ekor Gemuk memiliki kemampuan menimbun lemak pada pangkal ekornya. Bentuk badan lebar, domba jantan bobotnya mencapai 60 kg dan domba betina mencapai 50 kg.

Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan intesitas cahaya matahari yang cukup berpengaruh terhadap fertilitas yang tinggi, sehingga domba lokal yang ada di Indonesia dapat menghasil banyak anak. Ditinjau dari faktor genetiknya DEG memiliki produktivitas tinggi dengan rataan performan reproduksi meliputi angka kelahiran 156 %, fertilitas 75-80 %, dan lamb crop (panen cempe) 80 %.

Domba ekor gemuk memiliki bentuk tubuh lebih besar dari domba ekor tipis. Hasil penelitian menunjukan DEG yang ada diindonesia dengan jarak beranak 8 bulan dapat menghasilkan anak 2,34 ekor/tahun, untuk 100 ekor induk DEG dapat menghasilkan 234 ekor cempe dalam satu tahun.

Keunggulan Beternak Domba Ekor Gemuk :
1. Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk lebih mudah, karena sifat dari ternak ini suka hidup ber
kelompok sehingga mudah dalam penggembalaannya.
2. Kemampuan merumput lebih rajin dan tekun dipadang pengembalaan dibandingkan kambing.
3. Bulu domba lebih tebal dapat membantu untuk menahan penguapan air dari tubuhnya, tahan
terhadap panas dan kering sehingga lebih efisien dalam penggunaan air minum
4. Kulit Domba Ekor Gemuk memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibanding kulit dari hewan
ternak kecil lainnya.
5. Kemampuan adaptasi terhadap lingkungan baru lebih mudah dan daya tahan terhadap penyakit lebih kuat.

Berdasarkan keunggulan dan karakteristik tersebut DEG berpotensi untuk dikembangkan diindonesia sebagai penghasil daging (tipe potong).

Memilih Calon Pejantan Dan Calon Induk
1. Calon Pejantan memiliki ciri-ciri sbb :
- Bentuk tubuh besar, relatif panjang, punggung rata tidak melengkung dan tidak cacat
- Dada dalam dan lebar
- Kaki-kakinya simetris, lurus dan kuat/kokoh
- Tumit tinggi dan berpenampilan gagah
- Aktif, kuat tenaganya dan naluri kawin besar
- Buah zakar (scrotum) normal, 2 buah sama besarnya
- Berasal dari keturunan kembar
- Warna bulu putih mulus dan mengkilat

2. Calon Induk memiliki ciri-ciri sbb:
- Kondisi sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat
- Kaki-kakinya simetris, lurus dan kuat/kokoh
- Alat kelaminnya normal
- Ambing/buah susu normal (halus, kenyal, tidak terinfeksi atau pembengkakan)
- Berasal dari keturunan kembar
- Warna bulu putih mulus dan mengkilat
- Mempunyai sifat keibuan (Mothering Ability)
- Bentuk ekor tidak terlalu besar, sehingga mudah untuk perkawinan
Domba Ekor Gemuk (DEG) mengenai asal usulnya sangat variatif, sebagian ahli mengatakan bahwa Domba Ekor Gemuk berasal dari Indonesia, dengan tempat plasma nutfahnya berasal sebagian besar ada di Kepulauan Sapodi Madura dan pengembangannya banyak ditemui di sepanjang pantai utara sebelah timur wilayah Indonesia meliputi Madura dan Jawa Timur, Lombok dan Sulawesi. Sebagian ahli mengatakan DEG berasal dari Asia Selatan, Asia Barat dan Afrika Selatan. Domba ini dibawa ke Indonesia oleh pedagang Arab, banyak dijumpai di daerah Jawa Timur, Madura, Lombok, Sulawesi, dan Nusa Tenggara dengan proporsi genetik asal keturunannya yang belum diketahui. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perbedaan Domba Merino dan Ekor Gemuk, Mana Lebih Unggul?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel