-->

APA BENAR BILA SMK DIBUKA JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ITU TIDAK ADA PEMINATNYA???

Budilaksonoputra.......Pada saat santai diwaktu istrirahat para guru dan kepala sekolah di salah satu SMKN membahas budidaya ikan. Wajar bila guru-guru membahas tentang budidaya ikan karena di Rimbo Bujang kabupaten tebo lagi jadi trend sekarang adalah budidaya ikan mengunakan terpal. Paling banyak adalah ikan lele karena lebih mudah pemeliharaannya dan waktu singkat. Pada saat meminta pendapat kepada salah satu guru lulusan perikanan, guru tersebut menjelaskan panjang lebar cara budidaya ikan yang baik. Guru tersebut juga menjelaskan pada kegiatan perikanan tidak hanya budidaya ikan juga menjelaskan pengolahan hasil perikanan. 

Contoh produk THPi yakni olahan sarden, pengalengan, pengawetan, abon, sosis, nugget dll. Dan banyak lulusan dari SMK jurusan THPi yang berkerja di perusahan pegalengan ikan di luar negeri dan dalam negeri, Perusahan pembekuan  dan pengawetan ikan, juga banyak bekerja sebagai koki di lestoran, perhotelan, diperusahan2 pengolahan makanan.

Dan kebetulan ada kepala sekolah tersebut di situ, salah satu guru tersebut mengusulkan bagaimana bila di SMKN sini dibuka jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Ikan. Usulan tersebut ditolak oleh kepala sekolah alasannya tidak ada peminatnya.... Dari uraian alasan dari kepala sekolah tersebut kurang logis karena belum dibuka kok bilang tidak ada peminatnya???....

Padahal kenyataannya produk olahan ikan itu mengandung protein yang paling besar dibanding produk olahan lain. Ini berarti lebih baik bila untuk kesehatan.  . Contohnya ikan gabus dapat dioleh menjadi bentuk kapsul ekstrak ikan gabus yang digunakan untuk mengobati penyakit stroke ringan dan daging untuk mengobati luka didalam perut, ada juga obat namanya sun Chlorella ini juga salah produk hasil perikanan... Sebenarnya hal ini bisa menjadi renungan semua pihak pengambil kebijakan di pemerintahan, khususnya pemerintahan di Kabupaten Tebo, apakah dengan di bukanya SMK Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil perikanan dan budidaya Perikanan di Eks transmigrasi tidak ada peminatnya ???? 

Kita lihat kenyataan SMK- SMK yang membuka jurusan pengolahan yakni Pengolahan hasil pertanian dan pengolahan hasil perikanan, tata boga banyak peminatnya. Karena lulusan tersebut banyak terserap oleh pasar. Bagi mereka yang membuka bisnis rumahan bisa dilakukan lansung yang tidak perlu menggunakan biaya besar. Market pasarnya bisa di wilayah lokal sekitar maupun supermarket-supermaket.  Bila pemasaran dan manajemen pengolahan bagus  hasil produk mampu bersaing dengan pasar bisa ekspor keluar negeri.

Kenyataan ini yang belum banyak dijadikan peluang masyarakat mengenai pegolahan hasil perikanan terutama di wilayah kabupaten tebo. Karena di dunia Pendidikan terutama SMK di wilayah tebo khususnya eks transmigasi masih enggan buka jurusan berhubungan pertanian, perikanan, pertenakan dan perkebunan. Padahal masyarakat di sini tergantung banget dengan sektor perikanan, pertanian, perternakan dan perkebunan. 

SMK dibuka itu harusnya  berhubungan dengan kondisi riil di wilayah tersebut. Tetapi kenyataannya tidak banyak daerah yang membuka  SMK sesuai pendapatan/ penghasilan masyarakat pada umumnya. Hampir setiap jurusan di SMK  yang ditawarkan dalam Satu daerah kabupaten  banyak yang sama yakni jurusan Teknik. Hal inilah jadi eronis Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Wajar saja bila hasil pangan di Indonesia ada sebagian yang masih diimpor dari luar negeri. Karena banyak sebagai masyarakat kita yang kurang menyukai pengolahan lahan pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.

Di bawah ini adalah Standar Kompetensi yang ada di SMK N 1 KARIMUNJAWA PROGRAM KEAHLIAN TPHPi (Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan)
Standar Kompetensi yang diajarkan :
1. Mengidentifikasi Komoditi Hasil Perikanan
2. Mengoperasikan Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Perikanan
3. Menangani Produk dengan Refrigerasi
4. Menerapkan GMP, Sanitasi dan Keamanan Pangan
5. Mengolah Produk Perikanan secara Tradisional
6. Melakukan Pengalengan Hasil Perikanan
7. Mengolah Hasil Perikanan untuk Ekspor Utama
8. Melakukan Pengemasan dan Penyimpanan Produk Hasil Pertanian
9. Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
10. Membuat Diversifikasi Produk Hasil Perikanan
11. Menerapkan Program Manajemen Mutu Terpadu

Prosedur Praktek Pengolahan :

Kegiatan praktek pengolahan dilaksanakan dengan pedoman :
  1. Disesuaikan dengan kompetensi keahlian yang diajarkan
  2. Dilaksanakan oleh siswa secara berkelompok 7 – 10 siswa, penilaian secara individu dilakukan melalui pre tes dan post tes, laporan hasil praktek juga terhadap ketrampilan dalam pengolahan.
  3. Secara umum kegiatan praktek pengolahan dibagi menjadi 2, yaitu :  (A). Kegiatan praktek yang disusun sesuai dengan kompetensi keahlian inti : disiapkan job sheet sebagai pedoman (acuan) bagi siswa untuk melaksanakan tahapan kegiatan, disertai dengan evaluasi, dan dilaksanakan pengambilan nilai praktek untuk setiap siswa. Pada pelaksanaan praktek ini tidak dituntut siswa mampu menjual/memasarkan produk yang dihasilkan dengan profit, karena yang diutamakan adalah pengamatan dan peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai ketrampilan kerja sesuai kompetensi. (B) Kegiatan praktek yang dilaksanakan untuk pengembangan kreasi (inovasi) siswa dalam menyajikan diversifikasi (keanekaragaman) produk hasil perikanan dan pertanian. Pada pelaksanaannya tidak dibuat jobsheet, tetapi hanya pedoman untuk cara kerja/proses pengolahan, penyusunan laporan dan praktek pemasaran. Kadang-kadang resep berasal dari siswa sendiri, guru sebagai fasilitator. Dalam kegiatan ini yang diutamakan adalah kemampuan siswa dalam melakukan pengolahan, dan memasarkan produk dengan profit yang ditentukan (dapat dilihat dari laporan hasil praktek, pengamatan kerja dan laporan hasil pemasaran).
  4. Sementara ini profit hasil penjualan seluruhnya masuk kepada siswa, tetapi ke depan direncanakan profit masuk ke sekolah untuk modal kegiatan praktek selanjutnya.
  5. Kegiatan praktek juga dilaksanakan siswa melalui kegiatan Praktek Kerja Industri, terutama pada kompetensi yang cukup sulit diterapkan di lingkungan sekolah, maka penilaian praktek dilaksanakan pada saat prakerin, yaitu kompetensi : Melakukan Pengalengan Hasil Perikanan, Mengolah Hasil Perikanan untuk ekspor Utama.
  6. Kompetensi yang lain kegiatan prakteknya terpadu di sekolah dan di dunia industri.

Pengemasan produk yang dilaksanakan :
  1. Pengemasan untuk produk-produk yang langsung dipasarkan (seperti makanan basah yang tidak tahan lama), dilakukan dengan dibungkus plastik polietilen putih bening, dikelim dengan nyala api atau distaples. Terkadang pengemasan juga dilakukan dengan plastik mika (misalnya pada produk klepon, nugget ikan). Hal ini dikarenakan kegiatan praktek dilaksanakan siang hari dan di sekolah tidak ada aliran listrik pada siang hari.
  2. Pengemasan untuk produk-produk yang kering (daya tahan produk lebih lama, seperti rumput laut kering, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, dll), dilakukan dengan dibungkus plastik polietilen bening, di seal dengan sealer atau vacuum sealer. Proses pengemasan dengan mesin sealer dilaksanakan pada petang/malam hari saat aliran listrik sudah menyala.

Pemasaran produk yang dilaksanakan :
  1. Setiap praktek diharapkan siswa mampu memasarkan produk yang dihasilkan.
  2. Pemasaran biasanya dilakukan siswa di lingkungan sekolah, yaitu ditawarkan kepada teman-teman sekolah sewaktu istirahat, juga kepada guru dan karyawan. Jika setelah pemasaran di lingkungan sekolah masih ada produk yang belum terjual, maka pemasaran diteruskan ke lingkungan sekitar sekolah, bisa ke siswa SMP, SD atau ke puskesmas dan ke masyarakat sekitar. Jika musim banyak wisatawan di Karimunjawa, maka pemasaran juga dilakukan ke wisma atau homestay sekitar sekolah.
  3. Untuk produk yang tahan lama (misalnya abon ikan, kerupuk ikan, rumput laut kering), selain dipasarkan langsung di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar, juga dititipkan di toko atau warung sekitar, juga ke homestay atau wisma.
  4. Terkadang jika kegiatan pembelajaran di sekolah tidak terlalu padat, siswa juga melakukan praktek pengolahan untuk dijual ketika ada event atau keramaian di wilayah Karimunjawa (istilahnya “mremo” ketika sedang banyak wisatawan atau ketika ada orkes dsb).

Contoh kegiatan praktek yang dilaksanakan :
  1. Aneka Pengolahan hasil perikanan (Bakso Ikan, Nugget Ikan, Abon Ikan, Sosis Ikan, siomay, empek-empek, kerupuk ikan, stik ikan, risoles isi ikan, skotel tahu ikan, dll)
  2. Pembuatan Ikan kering asin
  3. Aneka pengolahan rumput laut ( klepon rumput laut, dodol rumput laut, stik rumput laut, manisan rumput laut, rumput laut kering tawar, rumput laut kering asin, dll)
  4. Pengasapan ikan
  5. Pengolahan aneka hasil pertanian (selai buah, manisan buah, dodol buah, pembuatan susu kedelai, pembuatan tempe kedelai, pembuatan keripik tempe, pembuatan sirup buah, pengalengan buah dalam sirup skala lab, dll)
  6. Pengolahan aneka roti.




Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "APA BENAR BILA SMK DIBUKA JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ITU TIDAK ADA PEMINATNYA???"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel