Menurut Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan bahwa Peningkatan produksi budidaya air tawar yang sangat signifikan ini merupakan hasil dari penggunaan induk dan benih unggul, pakan yang sesuai dan efisien, penerapan teknologi yang aplikatif dan inovatif serta intensifikasi budidaya yang ramah lingkungan. Produksi perikanan budidaya dalam satu decade terakhir menunjukkan grafik yang meningkat. Ikan yang dibudidayakan yskni ikan nila, lele dan patin. Untuk mendukung ketahanan pangan , ketiga jenis ikan ini semakin digalakkan karena dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan perolehan devisa negara Dia menambahkan, intensifikasi usaha perikanan budidaya perlu dilaksanakan dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan budidaya agar produksi ikan dapat diperoleh secara berkelanjutan. Misalkan penerapan teknologi intensif budidaya lele yang hemat lahan dan hemat air yang dapat menghasilkan 10 ton ikan dalam luasan kolam 100 meter persegi dalam waktu 2,5 bulan," katanya. Contoh lain yang diberikan oleh Dirjen Perikanan Budidaya yakni produksi patin dengan menggunakan system kolam dalam, dengan tinggi air 4 meter dapat menghasilkan 300 ton per Ha dalam waktu 6 bulan dengan tambahan penggunaan kincir
Badan Penelitian dan Pengembangan KKP merekomendasikan 36 paket teknologi yang bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan para penyuluh perikanan untuk kepentingan masyarakat luas. Tiga puluh paket teknologi berasal dari hasil Balitbang KKP untuk para penyuluh perikanan meliputi budidaya perikanan, penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan. Sedangkan enam paket teknologi lainnya berasal dari Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perikanan Budidaya.
( Referensi artikel dari medan bisnis ) |
0 Response to "BUDIDAYA PERIKANAN TERAPKAN TEKNOLOGI APLIKATIF "
Posting Komentar