-->

Tips Menanam Jahe dan Keuntungannya

Memilih tanaman budidaya yang tepat memang sangat berpengaruh pada hasil dan keuntungan yang akan didapat, namun jika terlalu lama memilih tanaman yang tepat maka keuntungan yang diharap akan terlewat karena musim, dan harga biasanya berkaitan, dimana musim yang kurang mendukung harga komoditi tertentu mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga turun hal ini sesuai dengan hukum ekonomi.
Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak perlu tunggu musim atau rame- rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan.    

Kita tentukan saja pilihan kali ini pada tanaman Jahe Merah. Tanaman ini tak terlalu sulit dalam dibudidayakan. Cukup di sela-sela tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ), Media tanam bisa menggunakan Karung/Glangsing/Polybag yang telah diisi Bokashi dan tanah.
 
Dengan perawatan sangat sederhana yakni pemupukan berkala dengan Bokashi dan SOT HCS yang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran SOT hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag sampa terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 10 – 12 bulan.

Dan seandainya semua mau bergerak memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot, polybag, atau pekarangan kita yang tersisa, meskipun tak begitu luas seperti program Pemerintah yang menggalakkan ‘Apotik Hidup’, maka kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada Jahe, bahkan tak menutup kemungkinan menembus pasar dunia.


 PEMBIBITAN : 
Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam. Ada beberapa teknik penyemaian. Disini saya bahas salah satunya saja yaitu penyemaian jahe dalam kotak kayu. 
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung  lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC HCS selama 5 menit lalu keringkan.
Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT HCS sekitar 4 jam.Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering, benih telah siap disemaikan. 


PENANAMAN
Ambil rimpang jahe dari penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas.  
Lalu buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polibag/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai, kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 2-3 titik tanam  untuk hasil yang maksimal) 

Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering. 


PERAWATAN / PEMUPUKAN 

Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.
Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT HCS. 


Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm.
Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.
 

Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung /polibag/keranjang kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
bahkan ada salah satu mitra HCS yang panen jahe satu karung/polibag/keranjang berisi 20kg jahe wooww....dahsyat bukan...???. 


Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen. 


GAJIAN TIAP BULAN. 
Banyak orang beranggapan "bertani itu tidak bisa memberi penghasilan tiap bulannya", Bertani hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja. Menurut saya anggapan ini 100% salah, buang jauh2  tuh anggapan seperti itu.
Bagaimana cara mempunyai penghasilan tiap bulannya dari bertani disini kita akan membahasnya. 
Ya salah satunya dengan cara menanam jahe dengan media karung/glangsing/polybag.

Caranya tiap bulannya musti tanam jahe,...misal saja 20-40 polybag/karung. Contoh misal bulan Januari minggu awal menanam 40 polybag/karung jahe, maka bulan Februari di minggu awal berikutnya menanam lagi 40 polybag/karung, begitu juga bulan maret dan bulan-bulan berikutnya. 

Kalau tanam terus kapan panennya...he...he..??
Biasanya jahe sudah bisa dipanen di usia 10-12 bulan, lebih baik kwalitasnya jika panen di usia 12 bulan saja supaya jahe matang tua sempurna. Jadi untuk jahe yang kita tanam di bulan Januari  panennya di bulan November awal, bulan Februari panen di bulan Desember, Maret panen di January, begitu seterusnya sehingga mulai bulan November sampai kedepan kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil bertani.
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah ini.

Waktu Tanam
Jumlah Tanam
Waktu Panen
January
40 karung
November
February
40 Karung
Desember
Maret
40 Karung
January
April
40 karung
February
Mei
40 karung
Maret
Juny
40 karung
April
July
40 karung
Mey
agustus
40 karung
Juny
September
40 karung
July
Oktober
40 karung
Agustus
November
40 karung
September
Desember
40 karung
Oktober

Hitung-hitunganya gimana? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan.

Modal Tiap bulannya :

Bibit jahe 40 rimpang x Rp.1.000,-     Rp.40.000 === > ( sekitar 1,5 - 2 kg jahe )

Polibag/karung 40 x Rp 5000             Rp.200.000

Pupuk SOT dan Phefoc                        Rp.70.000
TOTAL                                             Rp.310.000,- 

Hasil tiap bulannya : 

Tanam jahe media karung dengan pola HCS bisa menghasilkan 10-20 kg tiap polibag/karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 polybag/karung menghasilkan 5 kg jahe dan harga jual per kilo jahe Rp.15.000.

Maka :   40 karung x 5 kg                 200kg

               200kg x Rp.15.000           
Rp.3.000.000

Jadi bisa kita ketahui nantinya mulai bulan november sampai terus kedepan kita akan mendapat penghasilan kotor Rp. 3.000.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe naik.

Jika Anda ingin berpenghasilan lebih besar lagi tentu tinggal menambah jumlah karung/Polybag tanaman jahe agar sesuai yang Anda kehendaki, misalnya perbulan menanam 100 karung/polybag. 

Semoga saja artikel ini bermanfaat. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tips Menanam Jahe dan Keuntungannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel