Cara Membajak Sawah Munggunakan Sapi
01.50
Add Comment
Mluku, atau membajak sawah dengan alat tradisional yang ditarik atau digeret oleh dua ekor sapi atau kerbau masih dilakukan oleh sebagian petani di wilayah Kabupaten Blora. Salah satunya dijumpai di desa Gandu, Kecamatan Bogorejo.
Meski tidak semua petani melakukannya, namun alat bajak tradisional tersebut masih menjadi andalan untuk mengerjakan lahan pertanian di wilayah setempat. Hal itu dilakukan bukan berarti sejumlah petani tidak mau menggunakan bajak mesin atau traktor.
Sebab, kondisi daerah yang berada kaki bukit, membuat sebagian petani di bilangan hutan KPH Kebonharjo itu merasa kesulitan jika harus membawa bajak mesin atau traktor.
“Sebagian kondisi area persawahan berada di bawah tebing, sehingga membuat sebagian petani kesulitan jika menurunkan atau menaikkan traktor ke sawah, oleh karenanya mereka memilih menggunakan ternak sapi dan bajak tradisional,” kata Suripto, salah seorang pegawai Kecamatan Bogorejo, di Bogorejo, Jumat (26/12).
Kondisi demikian memang cukup klasik, menancapkan bajak dengan luku yang digeret sapi sambil rengeng-rengeng (bersenandung) di sawah, selain menjadi pemandangan menarik saat ini, juga membiasakan sapi bergerak bebas, tidak hanya di dalam kandang saja.
Bajak tradisonal, dinilai oleh petani setempat bisa cukup dalam menancap dan membalik tanah dibandingkan dengan alat bajak bermesin, selain itu area lahan sawah yang dikerjakan banyak dijumpai batu, sehingga sangat rawan jika menggunakan gigi bajak bermesin.
Meski harus sabar dan telaten, namun membajak dengan digeret sapi merupakan salah satu tradisi di antara perkembangan teknologi pertanian. (DPPKKI Kab. Blora | tg).
0 Response to "Cara Membajak Sawah Munggunakan Sapi"
Posting Komentar