Budidaya Cabe Merah Keriting, Cara Tanam dari Pembibitan Hingga Panen
16.56
Add Comment
Lokasi dan jenis tanah yang tepat untuk tumbuh kembang cabe merah keriting dengan baik. Tanaman cabe keriting dapat ditanam di dataran rendah maupun pegunungan (dataran tinggi) hingga ketinggian + 2.000 meter dpl. Iklim yang cocok yaitu iklim tropis yang bersuhu udara tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur udara yang baik untuk tanaman cabe keriting pada kisaran 24 – 27 derajat Celsius, dan untuk pembentukan buah pada kisaran 16 – 23 derajat Celsius.
Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai keriting. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 – 6.8.
Tahapan Penanaman Cabe Merah Keriting
Persiapan Lahan Untuk Penanaman
Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
• Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan rumput liar.
• Pengapuran dilakukan jika tanah yang akan ditanami cabai keriting cendrung bersifat asam
• Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 – 40 cm, kemudian dikeringkan selama 7 – 14 hari.
• Taburlah tanah yang telah di bajak dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang.
• Tanah yang sudah agak kering kemudian dihaluskan dan dibentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 110 – 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan.
Penyiapan Benih dan Penyemaian
Bening cabe keriting sebaiknya dipilih benih unggul yang ada di pasaran atau mengambil dari buah hasil panen. Jika mengambil langsung dari buah hasil panen, pilihlah buah yang tumbuh subur ditandai dengan ukurannya yang paling besar dan pilih yang sudah matang sekali. Kemudian belah dan ambilah bijinya lalu di jemur hingga kering.
Benih atau biji cabe yang sudah didapat kemudian disemai langsung pada bedengan secukupnya dengan media tanam campuran tanah halus, pupuk kandang matang halus, ditambah sedikit pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Cara penyemaian yaitu dengan ditabur dengan rata (jangan terlalu padat) pada bedengan yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram dengan air secukupnya.
Penyiraman dilakukan dengan hati hati yaitu dengan semprotan yang halus agar tidak merusak bedengan.
Setelah benih cabe keriting di semai, untuk melindungi dari gangguan binatang atau pun cuaca buruk maka tutup bedengan dengan sungkup yang terbuat dari bilah bambu yang dilengkungkan diatas bedengan membentuk seperti tunel atau terowongan, dengan atap plastik transparan. Pemeliharaan persemaian adalah penyiraman 1-3 hari sekali, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter air, saat tanaman muda berumur 10 – 15 hari, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.
Pemasangan Plastik Mulsa
Sebelum plastik mulsa dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Campuran pupuk buatan (Urea, ZA, SP-36, KCL atau pupuk NPK) ini disebar merata dengan tanah bedengan, setelah itu tutup bedengan dengan plastik mulsa. Bedengan yang telah ditutup sebaiknya dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak justru membahayakan benih cabe keriting yang akan ditanam. Setelah plastik terpasang lalu lakukan pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan yaitu kurang lebih ukuran 60 x 70 cm atau 70 x 70cm.
Penanaman Benih
Benih cabe keriting yang siap ditanam ialah yang telah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Tanamlah benih cabe yang telah siap tanam dengan hati hati pada lubang yang telah disiapkan. Waktu tanam yang baik yaitu pada sore hari ketika matahari mulai terbenam sehingga tidak terlalu terik yang akan menyebabkan benih atau bibit cabe keriting menjadi layu. Setelah tertanam lakukan penyiraman.
Pemeliharaan Tanaman Cabe Keriting.
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi :
a. Pemasangan Ajir (kayu atau bambu penopang)
Bertujuan untuk menopang tanaman agar berdiri tegak tidah mudah rebah oleh tiupan angin pemasangan. Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur 1 bulan setelah tanam.
b. Penyiraman (Pengairan)
Pada awal pertumbuhan, pada saat cabai keriting menyesuaikan diri terhadap lingkungan, maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama pada musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan sesuai keadaan cuaca.
c. Perempelan Tunas dan Bunga Pertama
Bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan diatasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Dilakukan pada umur antara 7 – 20 hari.
d. Pemupukan Tambahan (susulan),
sekalipun tanaman cabai keriting sudah di pupuk total pada saat akan memasang plastik mulsa, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan. Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, sedangkan pada saat pertumbuhan bunga dan buah (generatif) menggunakan pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit,
Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai keriting adalah adanya serangan hama dan penyakit. Kehilangan hasil produksi cabe keriting karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% – 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu.
Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), fisik dan mekanik, dan cara kimiawi.
Hama yang sering timbul pada tanaman cabe diantaranya yaitu daun terlihat keriting dan menguning.
Waktu dan Cara Panen Cabe Merah Keriting
Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali.
Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% saat warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.
Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai keriting. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai keriting menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5 – 6.8.
Tahapan Penanaman Cabe Merah Keriting
Persiapan Lahan Untuk Penanaman
Tahapan pengolahan tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
• Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan rumput liar.
• Pengapuran dilakukan jika tanah yang akan ditanami cabai keriting cendrung bersifat asam
• Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 – 40 cm, kemudian dikeringkan selama 7 – 14 hari.
• Taburlah tanah yang telah di bajak dengan pupuk kandang (kotoran ayam, domba, kambing, sapi ataupun kompos) yang telah matang.
• Tanah yang sudah agak kering kemudian dihaluskan dan dibentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 110 – 120 cm, tinggi 40 – 50 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan.
Penyiapan Benih dan Penyemaian
Bening cabe keriting sebaiknya dipilih benih unggul yang ada di pasaran atau mengambil dari buah hasil panen. Jika mengambil langsung dari buah hasil panen, pilihlah buah yang tumbuh subur ditandai dengan ukurannya yang paling besar dan pilih yang sudah matang sekali. Kemudian belah dan ambilah bijinya lalu di jemur hingga kering.
Benih atau biji cabe yang sudah didapat kemudian disemai langsung pada bedengan secukupnya dengan media tanam campuran tanah halus, pupuk kandang matang halus, ditambah sedikit pupuk NPK yang dihaluskan serta Furadan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit. Cara penyemaian yaitu dengan ditabur dengan rata (jangan terlalu padat) pada bedengan yang sudah disiapkan, kemudian tutup dengan tanah tipis dan siram dengan air secukupnya.
Penyiraman dilakukan dengan hati hati yaitu dengan semprotan yang halus agar tidak merusak bedengan.
Setelah benih cabe keriting di semai, untuk melindungi dari gangguan binatang atau pun cuaca buruk maka tutup bedengan dengan sungkup yang terbuat dari bilah bambu yang dilengkungkan diatas bedengan membentuk seperti tunel atau terowongan, dengan atap plastik transparan. Pemeliharaan persemaian adalah penyiraman 1-3 hari sekali, dan penyemprotan pupuk daun pada dosis rendah 0,5 gr/liter air, saat tanaman muda berumur 10 – 15 hari, serta penyemprotan pestisida pada konsentrasi setengah dari yang dianjurkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit.
Persemaian cabe merah keriting di Polybag
- Persiapan Persemaian cabe merah keriting
- Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.
- Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang . Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm
- Penyemaian cabe merah keriting. Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring
- Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
Pemasangan Plastik Mulsa
Sebelum plastik mulsa dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus. Campuran pupuk buatan (Urea, ZA, SP-36, KCL atau pupuk NPK) ini disebar merata dengan tanah bedengan, setelah itu tutup bedengan dengan plastik mulsa. Bedengan yang telah ditutup sebaiknya dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak justru membahayakan benih cabe keriting yang akan ditanam. Setelah plastik terpasang lalu lakukan pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan yaitu kurang lebih ukuran 60 x 70 cm atau 70 x 70cm.
Penanaman Benih
Benih cabe keriting yang siap ditanam ialah yang telah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Tanamlah benih cabe yang telah siap tanam dengan hati hati pada lubang yang telah disiapkan. Waktu tanam yang baik yaitu pada sore hari ketika matahari mulai terbenam sehingga tidak terlalu terik yang akan menyebabkan benih atau bibit cabe keriting menjadi layu. Setelah tertanam lakukan penyiraman.
Pemeliharaan Tanaman Cabe Keriting.
Kegiatan pokok pemeliharaan tanaman meliputi :
a. Pemasangan Ajir (kayu atau bambu penopang)
Bertujuan untuk menopang tanaman agar berdiri tegak tidah mudah rebah oleh tiupan angin pemasangan. Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur 1 bulan setelah tanam.
b. Penyiraman (Pengairan)
Pada awal pertumbuhan, pada saat cabai keriting menyesuaikan diri terhadap lingkungan, maka penyiraman perlu dilakukan secara rutin tiap hari, terutama pada musim kemarau. Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukan sesuai keadaan cuaca.
c. Perempelan Tunas dan Bunga Pertama
Bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan diatasnya yang lebih banyak dan produktif menghasilkan buah yang lebat. Dilakukan pada umur antara 7 – 20 hari.
d. Pemupukan Tambahan (susulan),
sekalipun tanaman cabai keriting sudah di pupuk total pada saat akan memasang plastik mulsa, namun untuk menyuburkan pertumbuhan yang prima dapat diberi pupuk tambahan. Jenis pupuk yang digunakan pada fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas) adalah pupuk daun yang kandungan Nitrogennya tinggi, sedangkan pada saat pertumbuhan bunga dan buah (generatif) menggunakan pupuk daun yang mengandung unsur Phospor dan Kaliumnya tinggi.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit,
Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai keriting adalah adanya serangan hama dan penyakit. Kehilangan hasil produksi cabe keriting karena serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum spp), bercak daun (Cercospora sp) dan cendawan tepung (Oidium sp.) berkisar antara 5% – 30%. Strategi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai keriting diajurkan penerapan pengendalian secara terpadu.
Komponen Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu (PHPT) ini mencakup pengendalian kultur teknik, hayati (biologi), varietas yang tahan (resisten), fisik dan mekanik, dan cara kimiawi.
Hama yang sering timbul pada tanaman cabe diantaranya yaitu daun terlihat keriting dan menguning.
Penyakit cabe merah keriting Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air. Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai. Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
H a m a cabe merah keriting Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatanpucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
Waktu dan Cara Panen Cabe Merah Keriting
Panen cabai keriting sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah, umumnya cabai keriting mulai dipanen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur 90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali.
Cara panen cabe merah keriting
- Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
- Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
- Penyortiran dilakukan sejak di lahan
- Simpan ditempat yang teduh
Khusus untuk sasaran ekspor, panen cabai keriting dipilih pada tingkat kemasakan 85% – 90% saat warna buah merah-kehitaman. Di dataran rendah, panen cabai keriting untuk tujuan ekspor dapat diatur 2 hari sekali sedangkan di dataran tinggi antara 4-6 hari sekali.
0 Response to "Budidaya Cabe Merah Keriting, Cara Tanam dari Pembibitan Hingga Panen"
Posting Komentar