Budidaya Melon, Cara Tanam Dari Pembibitan, Pemupukan Sampai Panen
17.30
Add Comment
Panduan dan Tips Cara Menanam Melon di Lahan dan Dalam Pot / Polybag
Pemilihan lokasi dan Jenis Tanah Yang Bagus Untuk Penanaman Melon. Lokasi lahan yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman melon, yaitu lahan yang memiliki ketinggian berkisar antara 300 hingga 3000 m dpl dan suhu 15-30 °C.
Lahan yang dipergunakan diusahakan berstruktur miring dan tidak berangin kencang. Hal ini dimaksudkan agar pengaturan irigasi yang diperlukan tanaman saat tumbuh dapat dengan mudah tercukupi, sedangkan tanah tidak dalam keadaan kondisi becek atau tergenang air.
Tanaman melon sebaiknya ditanam dengan jarak yang lebih lebar apabila waktu penanaman bibit dilakukan pada musim penghujan. Pembuatan bedengan untuk lahan tanaman dibuat dengan lebar sekitar ± 125cm dan tinggi tanah bedengan sekitar 50 cm.
Akar pada tanaman melon hanya mampu menembus tanah sedalam 20 cm serta menyebar dalam radius 30 hingga 45cm. Dengan kondisi seperti itu maka pengairan yang cukup harus dilaksanakan agar kebutuhan air yang diperlukan tanaman dapat sesuai.
Persiapan Penanaman
Setelah bedengan telah siap ditanami maka lahkah selanjutnya pemasangan mulsa 3-7 hari sebelum bibit ditanam, mulsa atau penutup permukaan tanah dapat menggunakan plastic hitam perak (mulsa PHP). Penggunaan mulsa bertujuan agar kelembapan dan suhu tanah tetap stabil, juga dapat mencegah pertumbuhan gulma.
Setelah pemasangan mulsa selesai maka dapat dilakukan pembuatan lubang tanam, alat bantu untuk melubangi mulsa bisa menggunanakan kaleng bekas yang dipanaskan agar plastic dapat ditembus dengan diameter ± 10 cm.
Setelah lubang tanam siap, selanjutnya memasang ajir pada bedengan. Ajir atau cagak digunakan tanaman sebagai penopang tanaman atau sulur tanaman. Ajir ditanam disamping lubang tanam dan menyilang dengan masing-masing. Ajir yang menyilang dibentuk segitiga sama kaki dengan jarak ± 20 cm.
Pemilihan Bibit dan Cara Menyemai Benih Melon
Pilihlah bibibt yang varietasnya sesuai dengan kondisi iklim dimana bibit ini akan ditanam. Tanaman melon untuk budidaya biasanya diperbanyak secara generatif dari biji atau benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar diperlukan bibit tanaman sekitar 16.000- 20.000 pohon atau setara dengan 500-700 gram benih melon.
Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dosis.
Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain basah atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila terlihat kering percikan air secukupnya.
Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, lihat cara membuat media persemaian. Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut.
Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening atau sungkup. Hal ini diperlukan agar bibit yang tumbuh terlindungi dari terik matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media persemaian harus terus dikontrol dan diperhatikan agar kelembabannya terjaga. Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah.
Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman.
Pupuk organic dan anorganik
Pupuk yang diperlukan pupuk kotoran ternak, super TW plus, muhus, Gro-Mate, dan Stratos. Sementara untuk pupuk anorganik dapat dipilih seperti, Urea, TSP, ZA, KCI, ZK, SP-36, NPK dan beberapa jenis pupuk daun yang biasanya berupa pupuk cair.
Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya melon:
Obat tanaman Untuk Penyakit Melon
Penyakit pada umumnya yaitu Layu fusarium, Layu bakteri, Gummy stemkight, Phytoptora molonis, embun tepung, busuk daun dan cendawan tanah. Penyakit ini dapat di atasi dengan obat fungisida. Selain itu, fungisida juga dapat membasmi atau menghambat jamur yang sering menghambat bertumbuhan tanaman.
Obat tanaman yang perlu disiapkan dan dipergunakan antara lain insektisida, bakterisida, fungisida untuk jamur, serta nematisida.
Pemindahan Bibit Tanaman Ke Lahan Yang Telah Diolah
Setelah menentukan biji dan varietas yang akan kita tanam, maka biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu sebelum ditanam pada media tanam yang tersedia.
Penyemaian perlu dilakukan untuk menghindari pertumbuhan tanaman seperti pertumbuhan kerdil hingga benih menjadi mati.
Penyemaian dapat dilakukan dengan menggunakan polybag yang berukuran 8 x 10 cm, setelah polybag tersedia maka dapat dimasukan media tanam berupa tanah yang telah dicampur yang terdiri dari tanah, pasir serta pupuk organic dengan perbandingan 1 : 1 : 1
Setelah didiamkan semalam barulah benih di masukan pada masing-masing polybag dengan kedalaman 5 cm, benih yang berada dalam polybag harus disiram secara kontinyu, yaitu pada pagi jam 06.00 dan sore hari pukul 16.00, diusahakan jangan terlalu becek.
Setelah 10 hingga 14 hari maka tanaman akan mulai memproduksi daun, kalau sudah tumbuh daun penyemprotan bisa menggunaka pupuk daun agar daun terhindar dari serangan hama atau penyakit.
Setelah bibit berumur 2 minggu atau lebih maka bibit siap dipindahkan ke lahan budidaya. Jarak tanam sesuaikan dsengan lubang pada mulsa yang telah disediakan, kedalaman lubang tanam sekitar 10-15 cm. setelah 5 hari maka dapat diberikan pupuk anorganik dengan membenamkannya pada lubang tanam. Selanjutnya lakukan penyiraman yang sesuai agar tanaman melon tumbuh dengan baik.
Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali. Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah.
Biasanya budidaya melon siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma.
Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berguna untuk memberikan waktu lebih pada distribusi.
Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar telah siap dipanen.
Tips Menanam Melon Dalam Pot
Tanaman melon akan tumbuh optimal serta menghasilkan buah yang besar dan manis dengan persyaratan media tanamnya gembur, subur, banyak mengandung unsur hara, porous, dan memiliki pH antara 5,8-7,2. Media yang pH-nya terlalu rendah (< 5,8) akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Gejalanya adalah tanaman kerdil dengan kondisi daun menguning.
Tanah masam memerlukan pengapuran terlebih dahulu sebelum ditanami melon. Apabila pH media tanam masih rendah maka dapat ditambahkan dolomit (kapur pertanian). Setiap 10 kg media tanam dapat ditambahkan kapur dolomit sebanyak 2-3 sendok makan setara dengan 20-30 gram.
Perlu diketahui, yanaman melon tidak menyukai media yang terlalu basah dan padat. Apabila media tanam terlalu padat dan saluran drainase buruk maka hal ini akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan dapat menyebabkan tanaman gagal berbuah.
Persiapan Media Tanam Melon. Dikutip dari Buku Bertanam Melon Eksklusif dalam Pot karya Ir. A.F. Margianasari, dkk, media tanam yang digunakan untuk tabulampot melon terdiri dari campuran tanah merah, pupuk kandang/kompos, dan sekam padi yang sudah lapuk dengan perbandingan volume 1 : 2 : 3.
Media tanam yang telah dicampur sampai rata tersebut dimasukkan ke dalam pot sebanyak ± 20 kg. Tanah yang dipakai untuk media tanam sebaiknya dipilih jenis tanah merah yang banyak mengandung humus.
Pupuk kandang yang dipakai adalah kotoran sapi karena kandungan hara, baik mikro maupun makro, paling ideal untuk tanaman buah semusim. Pupuk yang akan digunakan sebaiknya sudah dalam kondisi matang, yaitu yang sudah kering dan tidak berbau. Pupuk kandang dapat diganti dengan pupuk kompos yang terbuat dari daun-daun tanaman yang telah lapuk.
Sekam padi yang digunakan adalah kulit padi yang telah lapuk. Penggunaan sekam padi bertujuan agar media tanam porous sehingga pertumbuhan akar lebih optimal.
Setelah media disiapkan, tambahkan pupuk dasar berupa humic acid ‘humega’ dan NPK. Pemberian pupuk dasar bertujuan agar kebutuhan unsur hara mikro dan makro tanaman tercukupi pada awal pertumbuhannya.
Pot yang telah diisi media tanam dan pupuk dibiarkan di tempat terbuka selama ± 2 minggu. Hal ini dilakukan agar mikroorganisme dalam pupuk organik dapat menguraikan unsur hara dalam NPK sehingga mudah diserap oleh tanaman.
Insektisida atau fungisida dapat ditambahkan ke dalam media tanam untuk mencegah hama atau penyakit yang masih bersarang di media. Insektisida yang dapat diberikan adalah Furadan 3G.
Macam-macam Jenis buah melon
Jenis buah melon sangat beragam. Namun hanya 3 kultivar yang populer dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus dan cantalupensis.
Pemilihan lokasi dan Jenis Tanah Yang Bagus Untuk Penanaman Melon. Lokasi lahan yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman melon, yaitu lahan yang memiliki ketinggian berkisar antara 300 hingga 3000 m dpl dan suhu 15-30 °C.
Lahan yang dipergunakan diusahakan berstruktur miring dan tidak berangin kencang. Hal ini dimaksudkan agar pengaturan irigasi yang diperlukan tanaman saat tumbuh dapat dengan mudah tercukupi, sedangkan tanah tidak dalam keadaan kondisi becek atau tergenang air.
Tanaman melon sebaiknya ditanam dengan jarak yang lebih lebar apabila waktu penanaman bibit dilakukan pada musim penghujan. Pembuatan bedengan untuk lahan tanaman dibuat dengan lebar sekitar ± 125cm dan tinggi tanah bedengan sekitar 50 cm.
Akar pada tanaman melon hanya mampu menembus tanah sedalam 20 cm serta menyebar dalam radius 30 hingga 45cm. Dengan kondisi seperti itu maka pengairan yang cukup harus dilaksanakan agar kebutuhan air yang diperlukan tanaman dapat sesuai.
Sinar cahaya matahari berkisar antara 10-12 jam/hari, tanah yang kaya organik pH 6,0-6,8. Dengan kelembaban udara sekitar 70-80 persen. Jika syarat tersebut sudah terpenuhi maka melon siap mendapatkan hasil yang berkulias tinggi dan unggul. Tanaman melon dapat tumbuh pada lahan terbuka berpasir, gembur, drainase baik, subur.
Persiapan Penanaman
Setelah bedengan telah siap ditanami maka lahkah selanjutnya pemasangan mulsa 3-7 hari sebelum bibit ditanam, mulsa atau penutup permukaan tanah dapat menggunakan plastic hitam perak (mulsa PHP). Penggunaan mulsa bertujuan agar kelembapan dan suhu tanah tetap stabil, juga dapat mencegah pertumbuhan gulma.
Setelah pemasangan mulsa selesai maka dapat dilakukan pembuatan lubang tanam, alat bantu untuk melubangi mulsa bisa menggunanakan kaleng bekas yang dipanaskan agar plastic dapat ditembus dengan diameter ± 10 cm.
Setelah lubang tanam siap, selanjutnya memasang ajir pada bedengan. Ajir atau cagak digunakan tanaman sebagai penopang tanaman atau sulur tanaman. Ajir ditanam disamping lubang tanam dan menyilang dengan masing-masing. Ajir yang menyilang dibentuk segitiga sama kaki dengan jarak ± 20 cm.
Pemilihan Bibit dan Cara Menyemai Benih Melon
Pilihlah bibibt yang varietasnya sesuai dengan kondisi iklim dimana bibit ini akan ditanam. Tanaman melon untuk budidaya biasanya diperbanyak secara generatif dari biji atau benih. Untuk budidaya melon seluas satu hektar diperlukan bibit tanaman sekitar 16.000- 20.000 pohon atau setara dengan 500-700 gram benih melon.
Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu. Caranya dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai dosis.
Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain basah atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila terlihat kering percikan air secukupnya.
Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi dengan media tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1, lihat cara membuat media persemaian. Benamkan biji melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut.
Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik bening atau sungkup. Hal ini diperlukan agar bibit yang tumbuh terlindungi dari terik matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media persemaian harus terus dikontrol dan diperhatikan agar kelembabannya terjaga. Sirami secara teratur tetapi jangan terlalu basah.
Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman.
Pupuk organic dan anorganik
Pupuk yang diperlukan pupuk kotoran ternak, super TW plus, muhus, Gro-Mate, dan Stratos. Sementara untuk pupuk anorganik dapat dipilih seperti, Urea, TSP, ZA, KCI, ZK, SP-36, NPK dan beberapa jenis pupuk daun yang biasanya berupa pupuk cair.
Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6 kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya melon:
Obat tanaman Untuk Penyakit Melon
Penyakit pada umumnya yaitu Layu fusarium, Layu bakteri, Gummy stemkight, Phytoptora molonis, embun tepung, busuk daun dan cendawan tanah. Penyakit ini dapat di atasi dengan obat fungisida. Selain itu, fungisida juga dapat membasmi atau menghambat jamur yang sering menghambat bertumbuhan tanaman.
Obat tanaman yang perlu disiapkan dan dipergunakan antara lain insektisida, bakterisida, fungisida untuk jamur, serta nematisida.
Pemindahan Bibit Tanaman Ke Lahan Yang Telah Diolah
Setelah menentukan biji dan varietas yang akan kita tanam, maka biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu sebelum ditanam pada media tanam yang tersedia.
Penyemaian perlu dilakukan untuk menghindari pertumbuhan tanaman seperti pertumbuhan kerdil hingga benih menjadi mati.
Penyemaian dapat dilakukan dengan menggunakan polybag yang berukuran 8 x 10 cm, setelah polybag tersedia maka dapat dimasukan media tanam berupa tanah yang telah dicampur yang terdiri dari tanah, pasir serta pupuk organic dengan perbandingan 1 : 1 : 1
Setelah didiamkan semalam barulah benih di masukan pada masing-masing polybag dengan kedalaman 5 cm, benih yang berada dalam polybag harus disiram secara kontinyu, yaitu pada pagi jam 06.00 dan sore hari pukul 16.00, diusahakan jangan terlalu becek.
Setelah 10 hingga 14 hari maka tanaman akan mulai memproduksi daun, kalau sudah tumbuh daun penyemprotan bisa menggunaka pupuk daun agar daun terhindar dari serangan hama atau penyakit.
Setelah bibit berumur 2 minggu atau lebih maka bibit siap dipindahkan ke lahan budidaya. Jarak tanam sesuaikan dsengan lubang pada mulsa yang telah disediakan, kedalaman lubang tanam sekitar 10-15 cm. setelah 5 hari maka dapat diberikan pupuk anorganik dengan membenamkannya pada lubang tanam. Selanjutnya lakukan penyiraman yang sesuai agar tanaman melon tumbuh dengan baik.
Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam budidaya melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu minggu. Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali. Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik. Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang terlalu basah.
Pada saat tiba masa berbunga dan berbuah, kurangi penyiraman, namun tetap menjaga aliran air tidak kering. Penyiraman dapat dihentikan total saat tanaman mendekati panen atau tidak melakukan aktifitas pengairan sekitar 2 minggu sebelum pemetikan buah dilakukan.Pembuatan jalar atau tongkat sangat ditekankan, karena tanaman melon yang memiliki jumlah cabang cukup banyak. Yaitu antara 15 sampai 20, maka harus dibuatkan jalar atau bambu yang di potong dengan tinggi berkisar 70 cm dan dibelah sekitar 5 cm. Guna dijadikan rambatan agar dapat tumbuh dengan baik.
Setelah tanaman melon memiliki 7 sampai 8 helai daun, sebaiknya lakukan pemangkasan pada tunas yang tumbuh dibawah sela daun pertama sampai kelima. Pangkas juga tunas yang tumbuh setelah ruas daun ke-8 dengan tetap menyisihkan 2 helai daun saja. Berikutnya lakukan pemangkasan pucuk ketika batang utama telah mencapai 20-25 ruas. Pemangkasan yang baik yaitu ketika udara cerah dan kering.Umur Panen dan Cara Memetik Buah Melon
Biasanya budidaya melon siap dipanen setelah berumur 3 bulan. Ciri-ciri melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma.
Buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berguna untuk memberikan waktu lebih pada distribusi.
Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar telah siap dipanen.
Tips Menanam Melon Dalam Pot
Tanaman melon akan tumbuh optimal serta menghasilkan buah yang besar dan manis dengan persyaratan media tanamnya gembur, subur, banyak mengandung unsur hara, porous, dan memiliki pH antara 5,8-7,2. Media yang pH-nya terlalu rendah (< 5,8) akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Gejalanya adalah tanaman kerdil dengan kondisi daun menguning.
Tanah masam memerlukan pengapuran terlebih dahulu sebelum ditanami melon. Apabila pH media tanam masih rendah maka dapat ditambahkan dolomit (kapur pertanian). Setiap 10 kg media tanam dapat ditambahkan kapur dolomit sebanyak 2-3 sendok makan setara dengan 20-30 gram.
Perlu diketahui, yanaman melon tidak menyukai media yang terlalu basah dan padat. Apabila media tanam terlalu padat dan saluran drainase buruk maka hal ini akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan dapat menyebabkan tanaman gagal berbuah.
Persiapan Media Tanam Melon. Dikutip dari Buku Bertanam Melon Eksklusif dalam Pot karya Ir. A.F. Margianasari, dkk, media tanam yang digunakan untuk tabulampot melon terdiri dari campuran tanah merah, pupuk kandang/kompos, dan sekam padi yang sudah lapuk dengan perbandingan volume 1 : 2 : 3.
Media tanam yang telah dicampur sampai rata tersebut dimasukkan ke dalam pot sebanyak ± 20 kg. Tanah yang dipakai untuk media tanam sebaiknya dipilih jenis tanah merah yang banyak mengandung humus.
Pupuk kandang yang dipakai adalah kotoran sapi karena kandungan hara, baik mikro maupun makro, paling ideal untuk tanaman buah semusim. Pupuk yang akan digunakan sebaiknya sudah dalam kondisi matang, yaitu yang sudah kering dan tidak berbau. Pupuk kandang dapat diganti dengan pupuk kompos yang terbuat dari daun-daun tanaman yang telah lapuk.
Sekam padi yang digunakan adalah kulit padi yang telah lapuk. Penggunaan sekam padi bertujuan agar media tanam porous sehingga pertumbuhan akar lebih optimal.
Setelah media disiapkan, tambahkan pupuk dasar berupa humic acid ‘humega’ dan NPK. Pemberian pupuk dasar bertujuan agar kebutuhan unsur hara mikro dan makro tanaman tercukupi pada awal pertumbuhannya.
Pot yang telah diisi media tanam dan pupuk dibiarkan di tempat terbuka selama ± 2 minggu. Hal ini dilakukan agar mikroorganisme dalam pupuk organik dapat menguraikan unsur hara dalam NPK sehingga mudah diserap oleh tanaman.
Insektisida atau fungisida dapat ditambahkan ke dalam media tanam untuk mencegah hama atau penyakit yang masih bersarang di media. Insektisida yang dapat diberikan adalah Furadan 3G.
Macam-macam Jenis buah melon
Jenis buah melon sangat beragam. Namun hanya 3 kultivar yang populer dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus dan cantalupensis.
- Reticalatus. Jenis melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat dengan kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala, seperti terlapisi jaring. Daging buah berwarna hijau muda hingga oranye.
- Inodorus. Jenis ini memiliki kulit buah yang mulus tidak berjala. Bentuknya membulat hingga lonjong. Warna kulit buah kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya ada yang hijau, oranye hingga putih. Daging buah tidak beraroma.
- Cantalupensis. Jenis ini memiliki kulit buah yang bergelombang seperti labu, atau disebut berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat. Blewah termasuk dalam jenis ini.
0 Response to "Budidaya Melon, Cara Tanam Dari Pembibitan, Pemupukan Sampai Panen"
Posting Komentar