-->

INDONESIA TINGKATKAN EKSPOR PASAR MUTIARA DUNIA



Budilaksonoputra....Pasar mutiara dunia hanya ada 4 jenis yaitu mutiara laut selatan ( South Sea Pearl ) dengan negara produksi Indonesia dan Australia, Filipina dan Myammar dengan produksi pertahun 10-12 ton. Kedua Mutiara Air Tawar ( Fresh Water Pearl ) dengan negara produksi China dengan produksi pertahun 1500 ton. Ketiga Mutiar Akoya ( Akoya Pearl ) dengan negara produksi Jepang dan China dengan produksi pertahun sebesar 15-20 ton. Keempat mutiara Hitam ( Black Pearl ) dengan negara produksi Tahiti dengan produksi pertahun 5-10 ton.

Menurut Sharif C Sutardjo Menteri Kelautan dan Perikanan RI, mengatakan sejak tahun 2005 segi volume Indonesia menjadi produsen SSP terbesar di dunia yakni negara kita memasok 43% kebutuhan dunia. Sedangkan dari segi nilai perdagangan, Indonesia menempati urutan ke-9 dunia. Dengan Nilai Ekspor 29.431.625 dolar AS atau 2,07% dari total nilai ekspor mutiara didunia yang mencapai 1.418. 881.897 dolar AS. Indonesia dibawah Hongkong, China, Jepang, Australia, Hahiti, USA, Swiss dan Inggris. " Negara tujuan ekspor mutiara Indonesia adalah Jepang,Hongkong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru dan Perancis,"jelasnya.

Menurut Sharif, SSP Indonesia mempunyai keunikan berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga sangat digemari di pasar Internasional, dan biasanya diperdagangkan dalam bentuk loose dan jewelery ( Perhiasan ). Sentral Pengembangan Pinctada maxima di Indonesia tersebar dibeberapa daerah yaitu Lampung, bali, NTB, NTT, SULUT, SULTENG, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Pelaku usaha budidaya mutiara SPP di Indonesia pada tahun 2013 tercatat sebanyak 23 perusahaan yang terdiri dari perusahaan swasta nasional sebanyak 17 perusahaan dan perusahaan Modal asing sebanyak 6 perusahaan,dimana 21 perusahaan diantaranya telah tergabung dalam ASBUMI.

KKP optimis dapat meningkat nilai ekspor mutira mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung. Diantaranya adalah areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung dan teknologi. Untuk merealisasikan target tersebut, KKP telah melakukan dukungan antara lain, Pembangunan Broodstock Center Kekerangan di Karang Asem, Bali. Untuk melindungi para produsen mutiara Indonesia, Dirjen P2HP bersama sub Komisi Mutiara Indonesia dan pemerintah daerah telah menerapkan pola kemitraan dengan konsep empat pilas yakni ; Nelayan/ pembudidaya, peneliti, pengusaha dan pemberdayaan masyarakat pesisir untuk usaha budidaya mutiara seperti yang terjadi di kabupaten Buleleng, Bali. 

Dia menambahkan, KKP akan membangun pusat promosi pemasaran dan lelang mutiara atau lebih dikenal "Rumah Mutiara Indonesia" seperti yang berada di Kawasan bandara Internasional Lombok, NTB. Saat ini usaha budidaya mutiara telah memberi multipiler effect atau economy benefit yang luas bagi masyarakat. Keberadaan usaha budidaya mutiara tidak hanya memberi manfaat langsung kepada para pelaku usaha budidaya, tetapi juga kepada skala UMKM hingga pengusaha besar.
( Sumber : KKP )

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "INDONESIA TINGKATKAN EKSPOR PASAR MUTIARA DUNIA "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel